Rabu, 8 November 2017 adalah hari yang bersejarah bagi Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) karena adanya pemilihan ketua STFI periode 2017-2021. Sejak STFI didirikan, STFI telah melalui empat periode pergantian ketua, yaitu Edi Sudjana, Drs., M.Sc., Apt., Basuki Hadi, Drs. M.M., Apt., Tato Suprapto Basir, Drs., M.M., Apt., dan Prof. Dr. Aang Hanafiah WS.,Apt. yang masa jabatannya akan berakhir pada bulan Desember.
Menurut Adang Firmansyah, S.Si., M.Si., Apt., pemilihan ketua STFI kali ini merupakan tonggak sejarah baru dalam regenerasi ketua STFI. Sejak tahun 2001, pemilihan ketua STFI ditentukan atas kebijakan atau pertimbangan pihak Yayasan Hazanah. Saat ini, pemilihan ketua didasarkan pada tahap-tahap yang telah ditetapkan.
Panitia yang bertanggung jawab atas acara ini terdiri dari pihak yayasan dan pihak STFI. Panitia pihak yayasan yaitu Herru Wiryanto, S.H., sebagai ketua pelaksana dan Dr. dr. Yussy Afriani Dewi, Sp. THT-KL(K)., M.Kes., FICS., sebagai sekretaris dan anggota lain yaitu Afied Permadi, S.IP., dan Yayu Rahayuningsih, Amd. Panitia dari pihak STFI yaitu Syarif Hamdani, SSi., M. Si., dan Yefi Ardiyanti.
Yayasan Hazanah menetapkan ketua sesuai dengan statute STFI, yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada dosen STFI dan pihak di luar pegawai STFI untuk mengikuti seleksi pemilihan bakal calon ketua STFI periode 2017-2021. Pemilihan ketua STFI dilakukan dengan beberapa tahap. Pada tahap pertama, bakal calon ketua harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu pendaftaran, pengembalian formulir pendaftaran dan kesediaan, seleksi dan verifikasi berkas dokumen, dan pengumuman calon ketua.
Setelah melalui tahapan tersebut, ditetapkanlah 2 calon ketua yaitu Adang Firmansyah, S.Si., M.SI., Apt., dan Diki Prayugo Wibowo, S.Si., M.Si., Apt. Kedua calon ketua memaparkan visi, misi, dan program kerja di depan civitas akademik dan dilanjutkan dengan pemungutan suara untuk mengukur sejauh mana tingkat popularitas calon ketua.
“Calon ketua tidak hanya sekedar paham akademis tetapi juga harus popular di kalangan akademika. Hal ini dibutuhkan karena ketua dan warga STFI merupakan satu kesatuan yang nantinya dapat bekerja sama, bukan sama-sama bekerja. Tujuan dari tingkat popularitas ini agar nantinya dapat menumbuhkan hubungan secara emosional yang baik,” ujar Pak Herru selaku ketua panitia.
Hasil pemungutan suara civitas akademik diperoleh 28 suara untuk Adang Firmansyah, S.Si., M.SI., Apt., dan 19 suara untuk Diki Prayugo Wibowo, S.Si., M.Si., Apt. Hasil tersebut bukan merupakan keputusan akhir, melainkan ada beberapa tahap lagi yang harus dilalui untuk menjadi ketua STFI. Hasil dari pemungutan suara akan dibuat berita acara dan disampaikan pada pihak SENAT STFI. Selanjutnya, calon ketua akan kembali melakukan pemaparan visi, misi, dan program kerja di hadapan SENAT STFI.
Adapun tahap-tahap yang akan dilalui selanjutnya adalah rapat senat pemilihan ketua, pengajuan dan penyampaian surat rekomendasi hasil pemilihan ketua STFI kepada Yayasan Hazanah, pengumuman hasil pemungutan suara rapat senat akademik STFI, pelantikan dan pisah sambut ketua STFI Periode 2017-2021.
Siapapun yang akan menjadi The Next ketua STFI, semoga dapat bersifat jujur, adil, dan bertanggung jawab atas apa yang telah ia janjikan untuk membangun STFI menjadi lebih baik lagi. Bagaimana? Penasaran kan siapa The Next ketua STFI periode 2017-2021? Temukan jawabannya di artikel signa selanjutnya!
Penulis,
Kapan pengumumannya ka?
Jadi, kapan pengumumannya ka?