LEBAKSARI, Jumat, 14 Agustus 2015, merupakan hari keempat KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia yang diadakan di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari. Sebagai penanggungjawab dari RW 08, saya dan rekan saya, Pipit Sugini mengikuti acara posyandu yang diadakan di rumah RT 03, karena belum memiliki tempat posyandu sendiri.
Pada awalnya kedatangan kami disana disambut dengan tatapan canggung, namun tentulah itu merupakan hal yang wajar karena belum sempat mengunjungi RW 08 sebelumnya. Namun seiring dengan semakin banyaknya para ibu yang datang ke posyandu, akhirnya suasana menjadi lebih hangat. Para kader menyambut dengan senang hati saat saya dan pipit menawarkan bantuan untuk setidaknya sedikit meringankan pekerjaan mereka.
Selama kegiatan, Pipit nampak dengan setianya mendampingi kader yang bertugas di tempat penimbangan anak dan mencatat berat badan serta memberi informasi apakah berat anak tersebut naik atau turun dibandingkan bulan lalu. Sementara saya bertugas dalam hal pedaftaran dan melakukan pencatatan kembali BB (berat badan) tiap anak untuk dijadikan data posyandu, serta data untuk bidan yang bertugas. Kegiatan yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam itu disambut dengan antusias oleh para ibu dan anak-anak. Tidak lupa juga disediakan bubur untuk semua yang datang ke posyandu saat itu.
Kegiatan posyandu yang berlangsung meliputi pemberian vitamin yang disesuaikan dengan umur anak-anak, yaitu vitamin berwarna merah untuk anak dengan kisaran umur antara 6 – 11 bulan, sementara vitamin biru diberikan untuk anak dengan kisaran umur antara 1 – 5 tahun. Tidak sedikit juga anak-anak yang memeriahkan suasana pagi itu dengan suara tangisan setelah mendapat imunisasi (polio, campak, hepatitis A, hepatitis B, dan juga DPT), tidak lupa bidan yang bertugas mengingatkan para ibu untuk segera memberikan Paracetamol (obat penurun panas dan penghilang rasa sakit) tiga kali dalam sehari bila anaknya mengalami demam setelah imunisasi. Tidak lupa dilakukan pemeriksaan ibu hamil yang meliputi kenaikan BB dan tinggi badan.
Selang berjalannya waktu, kami mulai dapat berinteraksi dan bercanda dengan para kader dan ibu-ibu lainnya. Kurang lebih setengah jam sebelum berakhirnya kegiatan posyandu, saya bertukar tugas dengan pipit dan tak lama kemudian seorang anak laki-laki datang dengan wajah ketakutan yang didampingi oleh ibunya. Saat akan dilakukan penimbangan BB, tiba-tiba saja ia menangis dengan nyaringnya saat tangan saya yang sedang membantu ibu kader tidak sengaja menyentuh paha anak itu. Ia nampak ketakutan karena menganggap bahwa saya yang saat itu mengenakan jas almamater adalah seorang bidan dan pulpen yang saya pegang adalah sebuah suntikan. Tentulah hal ini membuat para kader dan ibu-ibu tertawa, dan bersama-sama kami mencoba membujuk anak itu agar berhenti menangis. Sungguh merupakan kejadian yang terjadi diluar dugaan semua orang.
Berakhirnya kegiatan ditandai dengan perginya bidan menuju RW 24, tempat dimana rekan saya yang lain, yaitu Sri Wahyuni dan Media Septriana menunggu untuk bertugas sebagai penanggungjawab RW 24, karena pada hari itu kegiatan posyandu dilakukan di dua RW. Berakhirnya kegiatan juga ditandai dengan dikeluarkannya 2 cangkir air hangat dan dodol untuk saya dan Pipit.
Kami berpamitan setelah Pipit menyelesaikan pengisian data statistik BB para anak-anak di bulan Agustus di sebuah buku yang telah disediakan di posyandu untuk masing-masing anak. Akhirnya, selesai sudah tugas kami pada hari itu di posyandu RW 08. Sungguh menyenangkan pengalaman bersosialisasi pada saat itu. [ ]
Penulis : Olivia Oktaviani Hambali