Workshop yang telah kami hadiri di kampus STFI pada hari Sabtu, 12 Desember 2015 dimana saat sebagian besar mahasiswa lain sedang menikmati indahnya hari libur kuliah. Kali ini kami berusaha menyempatkan waktu untuk dapat berkumpul dan memperoleh banyak ilmu tentang bagaimana cara menulis dan menuangkan semua ide-ide yang kami punya melalui sebuah tulisan. Meskipun dalam hal ini, alasan lain yang tidak dapat kami sangkal adanya, yaitu poin portfolio. Terlepas dari itu kami bersyukur telah mengikuti kegiatan workshop ini, karena dengan adanya kegiatan workshop ini kami menjadi termotivasi untuk dapat belajar menulis walaupun hanya sepenggal kalimat saja. Pada awalnya, tidak sedikit pula dari teman-teman kami yang beranggapan bahwa Workshop Public Writing ini akan sangat membosankan akan tetapi setelah mengikuti semua rangkaian kegiatan, maka patahlah semua spekulasi yang telah diyakini sebelumnya.
Acara workshop yang diselenggarakan oleh tim Majalah SIGNA ini, menghadirkan beberapa pembicara yang cukup handal dalam bidangnya untuk menyampaikan berbagai materi dan juga pengalaman dalam hal tulis menulis. Seorang diantara ketiga pembicara merupakan mahasiswa aktif STFI yang juga merupakan salah satu teman terdekat kami. Adakah yang masih belum mengenal Sri Wahyuni atau yang akrab di panggil Srea, mahasiswa Reguler Pagi B angkatan 2012? Jika masih ada, maka kami menyarankan teman-teman untuk dapat mengenal lebih jauh sosok teman kami ini. Karena apa? Ternyata, tanpa kita ketahui sebelumnya Srea mempunyai kemampuan yang patut diacungi jempol dalam hal menulis, terutama menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan. Buktinya dapat kita lihat dalam blog pribadinya, yaitu di alamat catatanhatisrea.blogspot.com.
Srea juga sempat menjuarai beberapa perlombaan baik itu tingkat regional maupun tingkat nasional. Akan tetapi, menurut beberapa informasi yang kami peroleh dari sumber yang dapat dipercaya, kami menemukan beberapa fakta luar biasa mengenai Srea. Salah satunya yaitu “Srea merupakan tipe mahasiswa yang malas untuk menulis materi kuliah yang diberikan oleh dosen”. Ternyata Srea ini mempunyai kebiasaan yang hampir sama yang dimiliki oleh kebanyakan mahasiswa juga. Padahal, awalnya kita beranggapan bahwa Srea merupakan mahasiswa yang rajin menulis materi kuliah yang diberikan oleh dosen pengajar. Nah, dengan adanya fakta ini kami beranggapan bahwa untuk menjadi seorang penulis, ternyata tidak harus selalu rajin menulis materi kuliah saja. Dengan kata lain kita semua masih mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi seorang penulis, yang diawali dengan adanya kemauan untuk menulis. Kemauan saja tidak cukup untuk menjadikan kita seorang penulis. Kemauan itu harus disertai dengan adanya pelaksanaan/praktek, karena apabila kita ingin melakukan sesuatu tanpa adanya pelaksanaan/praktek, maka hasil yang diperoleh akan nihil.
Srea mencoba memulai untuk menulis sejak kelas 4 SD, dan mulai serius menulis ketika di bangku SMK, itulah sebabnya saat ini Srea cukup pandai dalam hal tulis menulis. Oleh karena itu, jika kita ingin mempunyai kesempatan yang sama seperti Srea, maka mulai saat ini kita harus berusaha untuk belajar menuangkan ide ataupun pemikiran kita kedalam sebuah tulisan. Mungkin itu bisa jadi suatu jalan pembuka kita untuk dapat menjadi seorang penulis.
Penulis :
Aris Rismawan (A 0121 050)
Dea Alldila Yuniar (A 0121 015)
Endah Purnamasari (A 0121 024)
Haifa Hanifah (A 0121 068)
Kardinalis Pica Kristata (A 0143 004)
Linda Audina (A 0121 078)
Nia Fauziah (A 0121 002)
Raina (A 0121 049)
Sheila Yuliantry Soebara (A 0121 016)
Tanti Nuryanti (A 0121 009)