BERILMU DI MASA SEKARANG DAN MASA DEPAN
(Novita Nur Naeni / A 181 079 RPB 2018)
“jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar,
maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan”
Namaku adalah Novita Nur Naeni, sekarang aku melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI). Sebuah perguruan tinggi yang tak pernah terbayangkan olehku akan menjadi awal dari kehidupanku, bukan pertengahan ataupun akhir karena sebelum dari sini bukannya tidak hidup tapi belum. Kenapa? karena dahulu diriku hanyalah sebuah kesia-siaan, dari remedial setiap minggu, main setiap akhir pekan, atau bahkan hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun. Dan disini dengan tekad yang kuat dan tujuan yang jelas aku ingin mengakhiri kesia-siaan itu.
Kembali ke realita yang sebenarnya. Kesehatan bukan prioritas pertamaku sebenarnya, karena aku lebih menyukai dunia digital seperti mengotak atik pemrogaman, membuat animasi, membuat sebuah game, dan mempelajari teknologi untuk kedepannya. Tapi karena aku yang notabena sudah memilih SMK farmasi dan ada istilah “jika sudah basah, lebih baik menceburkan diri sekalian”, aku hanya menjadikan suatu yang aku pikir mungkin pasionku sebagai hobi yang bahkan sama sekali tidak aku sentuh, kecuali dalam penggunaan digital painting yang sempat aku kerjaan beberapa bulan lalu sebelum melanjutkan pendidikan di STFI Bandung ini. Dan dengan banyaknya tugas rasanya tidak ada waktu yang aku dapatkan untuk menjalani hobiku itu. Jadi, aku ganti hobi itu dengan terus berilmu di berbagai bidang.
Banyak dari temanku yang menganggap masuk dunia kesehatan dalam artian farmasi adalah sebuah kesalahan karena menurut meraka ini adalah sesuatu yang sulit, tidak sesuai passion, dan banyak alasan lainnya. Bagiku tidak, semua ilmu itu bisa dipelajari asalkan ada usahanya. Karena sudah menetapkan hati kalau ilmu itu bisa semuanya dipelajari walau banyak yang bilang sulit. Tapi, jika belum dicoba kita belum tahu apakah kita bisa atau tidak dalam melakukan hal tersebut.
Farmasi, salah satu ilmu kesehatan yang aku ambil dalam meraih tujuan. Obat herbal adalah tujuan utamaku berada disini, karena yang aku lihat pengobatan menggunakan obat herbal hanya dikuasai oleh golongan etnis cina dan jarang sekali digunakan untuk pengobatan karena memang efeknya yang lumayan lama. Orang-orang lebih suka mendatangi dokter dan menggunakan obat sintetis yang pastinya dalam jangka panjang akan ada efek samping bagi tubuh.
Harapanku adalah dengan menuntaskan kuliah disini dan dengan melanjutkan profesi apoteker nanti aku akan bisa semakin mendalami perihal pengobatan herbal ini dan menjadi fasilitator untuk masyarakat, dan yang dalam konteks kecilnya adalah keluargaku sendiri.