31/12/2017….
Ah, akhir Desember. Disadari atau tidak, hanya tersisa hitungan jam saja tahun akan segera berganti. Yuk, kita luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi apa saja yang sudah kita lakukan selama hampir genap 365 hari. Apakah semua resolusimu telah tercapai? Atau…hanya akan menambah daftar panjang resolusimu di tahun depan? Hehehe
Tahun baru selalu identik dengan resolusi. Apa sih resolusi itu? Menurut Oxford Dictionary: “Resolution is a firm decision to do or not to do something”. Artinya, resolusi itu adalah keputusan yang kuat. Tekad. Bukan hanya sekadar angan-angan belaka.
Ada beberapa faktor yang mungkin membuat kita kesulitan to stay on track dalam mewujudkan resolusi yang telah kita buat. Misalnya, karena kita lupa menyusun detail perencanaan agar resolusi tersebut lebih mudah dicapai, atau mungkin karena tanpa kita sadari, kita telah salah membangun kebiasaan tidak disiplin terhadap perencanaan yang telah kita buat sendiri. Terdengar sepele, tapi perbedaan yang dihasilkan dengan menguasai kedua hal tersebut bisa terlihat signifikan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa untuk membangun kebiasaan yang baik, kita harus memulainya dengan hal-hal yang mudah. Itulah mengapa penting bagi kita untuk membuat detail perencanaan yang perlu dilakukan untuk merealisasikan sebuah tujuan besar, apalagi untuk pencapaian selama satu tahun ke depan. Misalnya, jika resolusimu adalah untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP) sempurna pada semester berikutnya, mulailah dengan meluangkan waktu untuk selalu me-review materi yang telah kamu pelajari di kelas, dan memperluas wawasan dengan membaca. Tidak perlu sampai berjam-jam kok, luangkanlah waktu 1-2 jam saja per hari, misalnya. Dengan catatan, kamu harus fokus. Fokus pada apa yang kamu kerjakan. Tidak mudah memang, tapi tidak ada salahnya mencoba karena secara pribadi, penulis sendiri telah membuktikannya. Hehe
Teman-teman pernah mendengar teknik Pomodoro? Ya, Po-mo-do-ro. Teknik ini bisa dicoba jika kita termasuk orang yang kesulitan untuk fokus pada suatu pekerjaan. Teknik ini adalah salah satu metode time management yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada tahun 80-an. Kata Pomodoro sendiri berarti “tomat” dalam Bahasa Italia. Lalu, apa hubungannya dengan time management? Nama Pomodoro terinspirasi dari bentuk timer yang digunakan oleh Francesco dalam pengembangan teknik ini. Yup, Francesco menggunakan timer dapur berbentuk tomat. Lucu juga, ya.
Teknik Pomodoro terdiri dari beberapa sesi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Durasi untuk tiap sesi adalah 25 menit. Setiap menyelasaikan satu sesi, we may take a break, for five minutes only. Ya, hanya lima menit. Setelah itu, lanjutkan ke sesi berikutnya. Sebuah penelitian menyatakan bahwa kita hanya mampu benar-benar fokus pada pekerjaan selama 20-40 menit. Maka, 25 menit dalam satu sesi Pomodoro cukup ideal untuk membuat kita tetap fokus. Jeda waktu yang sangat singkat dalam teknik ini justru akan sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi. Kalian tahu, kalau break time terlalu panjang, akan sulit untuk memulai lagi dari awal, ya kan? Setelah menyelesaikan 4 sesi, kita boleh memperpanjang waktu istirahat hingga 30 menit, baru kemudian dilanjutkan ke sesi berikutnya. Begitu seterusnya.
Sebelum memulai teknik ini, kita bisa menyiapkan to do lists yang ingin kita selesaikan. Sebagai catatan, begitu dimulai, sesi Pomodoro tidak bisa diinterupsi begitu saja. Jadi, kita harus berkonsentrasi pada pekerjaan yang kita lakukan selama 25 menit penuh. Seperti yang kita bahas sebelumnya, hal ini memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Google Play Store juga menyediakan berbagai aplikasi Pomodoro. Melalui aplikasi ini, kita dapat mengatur durasi yang kita butuhkan untuk satu sesi dari 25 hingga 45 menit, juga mengatur durasi short break dan long break. Selain itu, kita juga bisa mengatur ticking sound pada aplikasi dan menghasilkan suara tik tik tik yang khas untuk memacu adrenalin.
Yuk, kita sambut tahun baru dengan lebih produktif dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Mengutip kata-kata seorang businessman: “The bad news is time flies. The good news is you’re the pilot”. Mudah-mudahan kita bisa merealisasikan seluruh harapan kita di tahun 2018 yang akan datang, ya. Semoga bermanfaat!
Penulis,