Bandung – 6 September 2017, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) dipenuhi oleh sekumpulan orang berpakaian hitam putih. Mereka adalah mahasiswa baru yang akan menjadi bagian dari STFI dan siap menjalani kehidupan perkuliahan di kampus tersebut. Namun, sebelum benar-benar menjadi bagian dari STFI, mereka harus terlebih dahulu mengikuti kegiatan Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) untuk lebih mengenal tempat di mana mereka akan menempuh pendidikan S1.
Panitia Ospek yang menyiapkan kegiatan ini sekitar 4 bulan lamanya, menetapkan judul Ospek tahun 2017 ini adalah PROBENECID (Pekan Rangkaian Orientasi Pembekalan Norma, Etika, Cerdas, Integritas, dan Disiplin).
Panitia yang terdiri dari 11 orang dosen, di mana Bapak Seno Aulia Ardiansyah, M. Si., Apt menjabat sebagai koordinator PROBENECID dan 65 orang mahasiswa dari angkatan 2015 dan 2016 yang diketuai oleh Siti Widya Ningsih (Angkatan 2015) berhasil melaksanakan kegiatan ini selama 4 hari, dimulai dari hari Rabu sampai Sabtu. Sebelumnya telah diadakan pra-Ospek terlebih dahulu pada hari Selasa, 5 September 2017 dengan agenda pembagian kelompok dan pertemuan orang tua para mahasiswa baru.
Siti Widya menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan etika, kecerdasan, integritas, dan disiplin serta menanamkannya kepada mahasiswa baru sehingga nantinya mereka akan menjadi farmasis yang bertanggung jawab sesuai dengan tema PROBENECID, yaitu The Next Pharmacist Full of Responsibility.
Walaupun terdapat kesulitan saat memastikan jumlah mahasiswa baru yang diterima oleh STFI setelah mengikuti USM (Ujian Saringan Masuk) karena terjeda oleh libur Idul Adha, tetapi akhirnya 211 mahasiswa baru dari seluruh penjuru Indonesia dapat menjalani kegiatan ini.
Pelaksanaan PROBENECID pada hari Rabu, 6 September 2017 berupa kegiatan penyambutan mahasiswa baru, di mana diadakan Sidang Terbuka Senat yang dilaksanakan di Hotel Lingga untuk mendapatkan tempat yang lebih luas dan nyaman.
Setelah penyambutan dari ketua STFI (Prof. Dr. A. Hanafiah Ws., Apt) dan ketua Yayasan Hazanah (H. Irfan Firmansyah, D. epl. Eng), dibacakan mahasiswa yang berprestasi berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), poin portofolio, dan penerima beasiswa PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) guna meningkatkan semangat para mahasiswa baru agar berprestasi dalam menjalani perkuliahan nanti.
Studium General disampaikan oleh Dr. rer. Nat. Sophi Damayanti yang merupakan dosen di bidang Farmakokimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan telah aktif menjadi pembicara di Asia seperti Malaysia dan Singapura, bahkan Jepang sehingga tidak aneh apabila beliau termasuk 10 dosen terbaik di ITB. Materi yang beliau berikan mengenai dunia kerja dalam bidang farmasi dan melalui apa yang beliau sampaikan banyak pelajaran yang dapat diperoleh, salah satunya bahwa ilmu itu tidak akan mati. Beliau menuturkan bahwa ilmu farmasi bisa berguna di mana pun dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga apabila setelah lulus kuliah S1 Farmasi nanti tidak terjun ke dunia farmasi, ilmu farmasi yang telahdipelajari tidak sia-sia.
Kemudian kegiatan selanjutnya diisi dengan perkenalan para dosen STFI berdasarkan kelompok keilmuan, yaitu Farmakokimia, Biologi Farmasi, Farmakologi, dan Teknologi Farmasi dan dilanjut dengan penjelasan akademik kurikulum yang disampaikan oleh Bapak Adang Firmansyah, S. Si., M. Si., Apt.
Ada kisah menarik pada hari tersebut. Rupanya tepat tanggal 6 September 2017, Pak Haruman selaku ketua di bidang Teknologi Farmasi, berulang tahun. Ulang tahunnya dirayakan oleh seluruh peserta kegiatan di mana beliau diberi kue dan dinyanyikan lagu ucapan selamat ulang tahun. Beliau tersenyum lebar dan rasa haru terlihat dari wajahnya. Setelah beliau meniup lilin dan mengucapkan harapannya, beliau memimpin doa untuk dirinya, keluarganya, dan tak lupa untuk STFI.
Setelah kembali ke kampus, Bapak Sohadi Warya, M. Si., Apt selaku ketua Tim Bimbingan Konseling (TBK) menyampaikan materi tentang pengenalan bimbingan dan konseling mahasiswa yang bertujuan untuk menyemangati dan mendukung para mahasiswa baru agar dapat menyelesaikan kuliahnya hingga akhir. Beliau menuturkan bahwa bimbingan konseling diadakan agar para mahasiswa baru mendapatkan bantuan bimbingan baik tentang akademis maupun non akademis, serta memastikan mereka mendapat dampingan dalam memecahkan masalah yang mengganggu proses pembelajaran di perkuliahan.
Pada hari Kamis tanggal 7 September 2017, guna menanamkan norma, meningkatkan etika, kecerdasan, integritas, dan disiplin sesuai dengan judul Ospek tahun ini, Ibu Mariani, S.Psi. diundang sebagai pemateri untuk menyampaikan tentang Etika dan Perilaku, yang bertujuan agar mahasiswa baru dapat meningkatkan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) dan SQ (Social Quotient) yang berperan dalam merubah etika dan perilaku.
Beliau menuturkan bahwa IQ (Intellegence Quotient) bukan segalanya dalam menjalani perkuliahan. Kelima hal berikut lah yang mendukung untuk menjalani beratnya perkuliahan.
- Pengendalian diri terhadap dorongan hati.
- Semangat dan tekun.
- Memotivasi diri sendiri.
- Bertahan terhadap frustasi.
- Menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir.
Dan sekali lagi, sebuah kebetulan yang menyenangkan karena di hari tersebut beliau berulang tahun. Seperti di hari sebelumnya, beliau dinyanyikan ucapan selamat ulang tahun oleh para mahasiswa baru yang mengharapkan sehat dan sejahtera untuk terus ada dalam hidupnya.
Selain materi yang diberikan oleh Bu Mariani, Kepolisian juga memberikan materi berjudul Say No to Drugs di mana mereka menyampaikan dampak berbahaya menggunakan obat-obat terlarang. Hal ini sangat penting sebab sebagai farmasis, kita harus menyadari betapa berbahayanya obat-obat tersebut apabila disalahgunakan.
Di hari itu pula dijelaskan tentang pengelolaan administrasi keuangan mahasiswa oleh Dra. Dharmawati agar mahasiswa baru mengetahui bagaimana alur keuangan di STFI. Berkaitan dengan hal tersebut dijelaskan pula bagaimana sistem pembayaran oleh ibu Yefi Ardyanti dan perwakilan bank BNI melalui virtual akun.
Selanjutnya Bapak Syarif Hamdani M. Si., memberikan materi penting tentang Safety Laboratorium, karena seorang farmasis akan sering berada di laboratorium yang dipenuhi oleh alat dan bahan yang berbahaya yang apabila tidak dipergunakan secara hati-hati akan mengancam keselamatan diri sendiri dan sekitarnya. Beliau ditemani oleh Yunita Melianasari, S. Farm, Apt. Untuk menyampaikan materi dengan membawa alat-alat peraga agar mahasiswa semakin paham.
Hari ketiga kegiatan PROBENECID, yaitu Jumat 8 September 2017, diadakan pengenalan gedung beserta ruangan dan laboratorium STFI. Pengenalan ini dilaksanakan secara berkelompok sehingga mahasiswa baru juga dapat saling mengenal. Pengenalan akan ruangan dan laboratorium ini penting dilakukan agar mahasiswa baru tidak kesulitan mencari ruangan saat mereka berkuliah nanti. Apalagi setelah adanya renovasi pada gedung 1 dan 2, mahasiswa perlu mengetahui perkembangan STFI, ditunjang dengan adanya standing banner pada setiap gedung yang membuat informasi semakin jelas.
Perpustakaan STFI pun mengadakan program baru, di mana perpustakaan yang sudah berbasis digital akan mempermudah pengunjung perpustakaan untuk mencari informasi dan pencarian e-book melalui e-catalog. Kartu perpustakaan pun diperbaharui semakin canggih dengan menggunakan scan barcode pada kartu anggota untuk mencatat kunjungan dan peminjaman buku.
Pada hari yang sama juga diadakan pengenalan organisasi internal seperti lembaga maupun UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di STFI dari berbagai bidang, seperti LDK dan PMKK (bidang rohani), tari dan paduan suara (bidang kesenian), futsal dan badminton (bidang olahraga), SIGNA (jurnalistik), dan MAFARPALA (pecinta alam). Para perwakilan dari UKM dan lembaga mengenalkan organisasinya melalui presentasi, penampilan, video, dan pemaparan prestasi yang telah diperoleh. Tak lupa, pengenalan organisasi eksternal seperti JMKI dan ISMAFARSI.
Sabtu tanggal 9 September 2017, di hari terakhir PROBENECID dilaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) di Yonzipur 3, Dayeuh Kolot, Bandung. Para mahasiswa baru dibekali materi bela negara mengenai proxy war oleh wakil komandan batalion Yonzipur 3, yaitu Mayor Nur Rahmat. Beliau menuturkan bahwa melalui materi yang beliau sampaikan, diharapkan dapat membuat mahasiswa semangat untuk terus bersaing di segala bidang. Beliau pun berpesan agar mahasiswa STFI terus memiliki kebanggaan terhadap negara sehingga dapat mengisi pembangunan di Indonesia.
Lalu, pihak Yonzipur melaksanakan pelatihan baris berbaris serta kegiatan outbond. Sayangnya, pada kegiatan tersebut sekitar 15 peserta tumbang, sehingga diistirahatkan dan tidak mengikuti kegiatan lapangan. Mahasiswa baru pun diberikan penghargaan dan hadiah atas sikapnya baik perorangan maupun tim karena telah menyelesaikan masa Ospek di STFI. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ibu Revika Rachmaniar, M.Farm., Apt dan ditutup dengan pelepasan lampion sebagai tanda ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru di STFI.
Selamat datang kepada para mahasiswa baru, sekarang kalian telah menjadi bagian dari STFI. Tetap semangat dan bertanggung jawab dalam menempuh pendidikan di kampus ini, sebab kalian lah generasi selanjutnya yang akan mengharumkan nama STFI bahkan bangsa Indonesia.
Penulis : Shauli Nur Savitri dan Joana Tania