Rokok Elektrik adalah sebuah alat elektrik yang berbentuk layaknya rokok pada umumnya, dan bila dihisap akan mengeluarkan asap dan rasa yang tidak berbeda dengan rokok biasa. Rokok elektrik dianggap sebagai alternatif yang sehat dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun ternyata, tidak sepenuhnya pendapat itu benar.
Para ilmuwan dari Fraunhofer Institut di Braunschweigh, Jerman telah membuktikan bahaya dari rokok elektrik juga bisa menjadi polusi udara. Ketika dinyalakan, zat yang ada didalam rokok elektrik tersebut juga bisa menguap. “Pada rokok elektrik, zat didalamnya akan menguap. Sehingga partikel ultrafine menyebar di udara dan bisa dihirup orang yang tidak merokok, ” ujar Dr Tobias Schripp, salah satu ilmuwan di Fraunhofer .
Cara kerja rokok elektrik sebenarnya sama dengan konvensional. Hanya saja, rokok elektrik menggunakan baterai untuk memanaskan nikotin cair. Seperti diketahui, WHO sendiri juga sudah melarang penjualan rokok elektrik di berbagai negara. Pasalnya, rokok tersebut mengandung berbagai zat berbahaya yang bisa berdampak buruk pada otak. Bahkan tidak hanya yang menggunakan, tapi juga yang terpapar asapnya.
Penjualan rokok elektrik semakin melambung, dan semakin popular beberapa tahun belakangan. Produk ini dipasarkan sebagai sebuah cara yang aman dan sehat untuk mendapatkan asupan nikotin Anda atau sebagai alat bantu untuk berhenti merokok.
Belum adanya hukum yang mengatur produk ini. Dr. Lynelle Hoeks dari Hello Doctor Afrika Selatan mengatakan, “Hanya ada sedikit kontrol terhadap produk itu dan yang mengkhawatirkan adalah kita tidak benar-benar tahu apa efek jangka panjang dari pajanan nikotin dengan cara seperti itu.” Baru-baru ini, Kanada melarang penjualan rokok elektrik, dan Amerika Serikat ikut gelisah mengenai produk tersebut.
Berikut penjelasan mengenai bagaimana cara kerja dari rokok elektrik :
Rokok elektrik adalah alat yang mengeluarkan dosis nikotin dalam bentuk uap yang dihirup. Rokok elektrik memanaskan cairan nikotin dan mengubah cairan tersebut menjadi uap, atau kabut, yang dihirup penggunanya bersama dengan PEG (polietilenglikol) dan berubah menjadi asap saat penggunaannya menghembuskan napas.
Bergantung dari jenis rokok elektrik yang dipakai, penggunanya dapat menghirup begitu saja dari cartridge untuk memulai proses evaporasi, meskipun beberapa alat memiliki tombol manual yang mengaktivasi alat penguap di dalamnya.
Rokok elekrik terdiri dari tiga bagian utama:
- Baterai litium yang dapat diisi ulang
- Penguapan
- Cartridge
Dapatkah Rokok Elektrik Membantu Terapi dalam Penghentian Merokok?
Sebagian besar pabrik pembuatnya tidak memasarkan rokok elektrik untuk penggunaan tersebut. Mereka memasarkannya sebagai alternatif yang aman untuk merokok di luar produk tembakau, dan alat ini dapat Anda gunakan di tempat umum, dan tidak memiliki banyak bahan kimia berbahaya di dalamnya seperti yang dimiliki produk tembakau. Dengan kata lain,rokok elektrik adalah produk yang bahayanya sedikit. Faktanya, WHO mendesak pembuatnya untuk tidak memasarkan rokok elektrik sebagai produk untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Dr. Lynelle juga mengatakan, “Jika Anda mau berhenti merokok, ada sejumlah rekomendasi produk lain di pasaran yang bisa diresepkan oleh dokter Anda, yang memastikan bahwa Anda dapat menghilangkan kebiasaan itu tanpa menggantinya dengan kebiasaan yang serupa.”
– Apakah Rokok Elektrik Berbahaya?
Apakah rokok elektrik merupakan pilihan yang lebih bersih dan lebih sehat bagi para perokok? Apakah rokok elektrik adalah alat berbahaya yang memiliki risiko tersembunyi? Sampai saat ini, memang belum ada penelitian jangka panjang mengenai efek rokok elektrik terhadap penggunanya dan orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Jangan sampai Anda terlena oleh dengan perasaan aman yang menipu. So, waspadalah karena produk itu bisa saja sama berbahayanya dengan produk tembakau. Lebih baik Anda hentikan kebiasaan nikotin itu.
Sumber: http://wawasancepat.blogspot.com/2014/09/rokok-elektrik.html
penulis : Mira Pujiati