Amanita Phalloides : The Death Cap
Tiara Gustiari (A 171 103)
Seperti yang sudah diketahui jamur atau cendawan merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof (tidak membuat makanan sendiri). Oleh karena itu, jamur hidup dengan cara bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Jamur juga merupakan sumber mineral dan vitamin yang meliputi kalsium, fosfor, magnesium, natrium, vitamin C, niasin, riboflavin, tiamin, folat, dan vitamin D. Tak heran, banyak orang yang menjadikan jamur sebagai bahan makanan yang enak untuk disantap.
Seperti yang sudah dilihat pada gambar jamur di atas ? sekilias tidak ada yang aneh dengan jamur itu, karena warnanya yang putih polos terlihat tidak berbahaya dan bahkan kayanya enak untuk dimakan!
Namun, tahukah anda ?
Jamur tersebut merupakan jamur yang sangat mematikan karena racunnya. Jamur yang cukup banyak mengandung racun untuk bisa membunuh manusia. Amanita Phalloides. Ya, salah satu jamur mematikan dengan julukan “The Death Cap”
Secara lebih jelas Amanita phalloides merupakan salah satu jamur yang paling beracun dari semua jamur payung lainnya yang diketahui. Spesies jamur ini paling berbahaya karena kematian biasanya terjadi setelah mengkonsumsi jamur ini. Masyarakat sering mengira bahwa jamur ini sama dengan jamur Agaricus atau yang sering disebut jamur kancing karena bentuknya yang sama.
Adapun habitat dari jamur A. Phalloides membentuk ektomikoriza dengan berbagai pohon berdaun lebar, A. Phalloides muncul di musim panas dan musim gugur tersebar dipesisir daerah Eropa dan Afrika dan biasanya juga ditemukan pada pohon-pohon yang berkayu keras.
Jamur Amanita Phalloides yang mematikan sudah pasti memiliki racun. Dimana racun yang menyebabkan penyakit hati akut termasuk kerusakan fungsi atau anatomi. Jamur ini mengandung 2 racun yang diantaranya amatoxin (alfa, beta dan gama) dan phallotoxin. Untuk racun Amatoxin itu sendiri merupakan racun yang menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Sedangkan phallotoxin merupakan metabolit alami atau alkaloid yang berada pada kaki jamur Amanita phalloides yang menyebabkan pendarahan pada saluran pencernaan.
Setelah mengkonsumsi jamur ini biasanya menunjukan gejala awal seperti nyeri perut, mual, muntah dan diare berat biasanya gejala ini merupakan gejala awal. Sedangkan untuk gejala selanjutnya biasanya pendarahan pada organ saluran pencernaan dan pada umumnya terjadi pada 24 jam setelah mengkonsumsi jamur tersebut. Dan yang gejala akhir dapat terjadi secara tiba-tiba yaitu kehilangan fungsi dari hati.
Setelah mengetahui akan bahaya jamur beracun diatas, maka berhati-hati merupakan hal yang paling penting dalam mengkonsumsi jamur, karena meja makan yang salah dengan Amanita Phalloides bisa menjadi makanan malam terakhir anda! Jadi berhati-hatilah.