Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian ilmiah telah mengungkap pentingnya mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh manusia, khususnya di saluran pencernaan. Salah satu temuan yang paling menarik adalah peran penting probiotik dalam menjaga kesehatan pencernaan. Probiotik, yang sering disebut sebagai “bakteri baik”, telah menjadi topik yang semakin populer di kalangan peneliti, praktisi kesehatan, dan masyarakat umum.
Apa itu Probiotik?
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang, ketika diberikan dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya (FAO/WHO, 2001). Bakteri probiotik yang paling umum termasuk dalam genus Lactobacillus dan Bifidobacterium, meskipun beberapa jenis ragi seperti Saccharomyces boulardii juga dianggap sebagai probiotik (Hill et al., 2014).
Mekanisme Kerja Probiotik
Probiotik bekerja melalui berbagai mekanisme untuk menjaga kesehatan pencernaan. Salah satu cara utama adalah dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus adalah komunitas kompleks mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan kita. Ketika keseimbangan ini terganggu, yang disebut disbiosis, dapat terjadi berbagai masalah kesehatan (Cresci & Bawden, 2015).
Probiotik juga dapat memperkuat penghalang usus, lapisan sel yang melindungi tubuh dari bakteri berbahaya dan toksin. Dengan memperkuat penghalang ini, probiotik membantu mencegah masuknya patogen ke dalam aliran darah
Selain itu, probiotik berperan dalam memodulasi sistem kekebalan tubuh. Mereka dapat merangsang produksi sel-sel kekebalan dan sitokin, yang penting dalam respons imun tubuh terhadap infeksi (Yan & Polk, 2011).
Manfaat Probiotik bagi Kesehatan Pencernaan
Penelitian telah menunjukkan berbagai manfaat probiotik bagi kesehatan pencernaan, diantaranya:
- Pencegahan dan Pengobatan Diare: Probiotik telah terbukti efektif dalam mencegah dan mengobati berbagai jenis diare, termasuk diare yang disebabkan oleh antibiotik dan infeksi rotavirus pada anak-anak (Hempel et al., 2012).
- Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS): Beberapa strain probiotik telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi gejala IBS, seperti nyeri perut dan kembung (Ford et al., 2014).
- Penyakit Radang Usus: Meskipun penelitian masih berlanjut, beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu dalam manajemen penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif (Shen et al., 2014).
- Infeksi Helicobacter pylori: Probiotik dapat meningkatkan efektivitas terapi eradikasi H. pylori dan mengurangi efek samping pengobatan (Dang et al., 2014).
- Konstipasi: Beberapa jenis probiotik telah terbukti membantu meningkatkan frekuensi buang air besar dan konsistensi tinja pada orang yang menderita konstipasi (Dimidi et al., 2014).
Sumber Probiotik
Probiotik dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
- Makanan Fermentasi: Yogurt, kefir, kimchi, sauerkraut, dan tempe adalah contoh makanan yang kaya probiotik.
- Suplemen: Probiotik tersedia dalam berbagai bentuk suplemen, termasuk kapsul, tablet, dan bubuk.
- Makanan yang Diperkaya: Beberapa produsen makanan telah mulai menambahkan probiotik ke dalam produk mereka, seperti susu, jus, dan sereal.
Keamanan dan Efek Samping
Secara umum, probiotik dianggap aman untuk sebagian besar orang. Namun, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gas atau kembung ketika pertama kali mengonsumsi probiotik. Dalam kasus yang sangat jarang, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, probiotik dapat menyebabkan infeksi.
Tantangan dan Arah Penelitian Masa Depan
Meskipun banyak bukti mendukung manfaat probiotik, masih ada beberapa tantangan dalam penelitian. Salah satunya adalah keragaman strain probiotik dan dosis yang digunakan dalam berbagai penelitian, yang membuat sulit untuk membuat kesimpulan umum. Selain itu, mekanisme kerja probiotik yang tepat dalam beberapa kondisi kesehatan masih belum sepenuhnya dipahami.
Penelitian masa depan diharapkan dapat mengklarifikasi strain probiotik mana yang paling efektif untuk kondisi kesehatan tertentu, serta dosis optimal yang diperlukan. Ada juga minat yang berkembang dalam pengembangan probiotik yang disesuaikan dengan individu berdasarkan komposisi mikrobiota usus mereka.
Referensi
Cresci, G. A., & Bawden, E. (2015). Gut microbiome: what we do and don’t know. Nutrition in Clinical Practice, 30(6), 734-746.
Dang, Y., Reinhardt, J. D., Zhou, X., & Zhang, G. (2014). The effect of probiotics supplementation on Helicobacter pylori eradication rates and side effects during eradication therapy: a meta-analysis. PloS one, 9(11), e111030.
Dimidi, E., Christodoulides, S., Fragkos, K. C., Scott, S. M., & Whelan, K. (2014). The effect of probiotics on functional constipation in adults: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. The American journal of clinical nutrition, 100(4), 1075-1084.
FAO/WHO. (2001). Health and nutritional properties of probiotics in food including powder milk with live lactic acid bacteria. Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation on Evaluation of Health and Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milk with Live Lactic Acid Bacteria.
Hempel, S., Newberry, S. J., Maher, A. R., Wang, Z., Miles, J. N., Shanman, R., … & Shekelle, P. G. (2012). Probiotics for the prevention and treatment of antibiotic-associated diarrhea: a systematic review and meta-analysis. Jama, 307(18), 1959-1969.
Hill, C., Guarner, F., Reid, G., Gibson, G. R., Merenstein, D. J., Pot, B., … & Sanders, M. E. (2014). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature reviews Gastroenterology & hepatology, 11(8), 506-514.
Shen, J., Zuo, Z. X., & Mao, A. P. (2014). Effect of probiotics on inducing remission and maintaining therapy in ulcerative colitis, Crohn’s disease, and pouchitis: meta-analysis of randomized controlled trials. Inflammatory bowel diseases, 20(1), 21-35.
Yan, F., & Polk, D. B. (2011). Probiotics and immune health. Current opinion in gastroenterology, 27(6), 496-501.
Penulis: Vika Sri Rijki
Editor: Anggita Noviana Zahra