Jurnalisme mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi digital yang terus berkembang. Era ini telah membuka pintu bagi setiap individu untuk berpartisipasi dalam pertukaran informasi secara bebas. Kemudahan dalam akses informasi ini, mewajibkan kita sebagai audiens untuk memiliki keterampilan menghadapi arus informasi yang tak terbatas. Kita perlu kritis dalam mempertimbangkan sumber informasi, menyaring informasi yang relevan, dan menghindari penyebaran berita palsu. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan teknologi ini secara bijak dan menjaga kualitas informasi yang kita terima.
Perkembangan teknologi digital tidak hanya mengubah cara kita mengakses informasi, tetapi juga cara jurnalisme beroperasi. Media sosial dan platform online telah menciptakan ruang baru untuk penyebaran berita, memungkinkan jurnalis untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan cepat. Namun, kecepatan ini juga membawa tantangan baru dalam hal verifikasi fakta dan menjaga akurasi informasi.
Seiring kemajuan zaman, dunia kesehatan pun semakin berkembang. Mulai dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, penemuan obat dan vaksin, hingga pengobatan canggih dan terobosan mutakhir dalam mencegah penyakit. Dalam dunia farmasi, jurnalistik memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang bermanfaat dan terpercaya bagi masyarakat. Peran jurnalistik dalam dunia farmasi diantaranya edukasi publik dengan mendidik masyarakat tentang penggunaan obat yang aman, perkembangan berita kesehatan seperti penemuan obat dan berita kontroversial dan tidak etis mengenai obat, memantau peraturan dan kebijakan, dan yang paling utama bertanggungjawab dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya.
Jurnalisme kesehatan dan farmasi memiliki tanggung jawab khusus karena informasi yang mereka sampaikan dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Mereka harus mampu menerjemahkan informasi ilmiah yang kompleks menjadi bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat umum, tanpa mengurangi akurasi informasi.
Jurnalis mempunyai tanggung jawab untuk menjaga etika dan integritas dalam bekerja agar informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan tentang obat-obatan didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat. Ini termasuk melakukan penelitian mendalam, berkonsultasi dengan para ahli, dan menyajikan informasi secara seimbang dan objektif.
Jurnalisme yang berkualitas akan berdampak positif pada masyarakat. Namun, di era informasi yang berlimpah ini, tanggung jawab tidak hanya terletak pada jurnalis, tetapi juga pada konsumen informasi. Tugas kita selanjutnya adalah memilah dengan bijak informasi yang kita terima. Penting untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya dan sumber yang tidak dapat dipercaya.
Keterampilan literasi media menjadi semakin penting di era digital ini. Ini melibatkan kemampuan untuk memahami bagaimana media bekerja, menganalisis pesan yang disampaikan, dan mengevaluasi kredibilitas sumber informasi. Kita perlu belajar untuk membedakan antara fakta dan opini, mengenali bias dalam pelaporan, dan memahami konteks di balik sebuah berita.
Selain itu, penting bagi kita untuk aktif mencari berbagai sumber informasi dan tidak bergantung pada satu sumber saja. Dengan membandingkan laporan dari berbagai outlet berita dan sumber ilmiah, kita dapat membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang suatu topik, terutama dalam hal kesehatan dan farmasi.
Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan jurnalisme agar benar-benar bermanfaat dan dapat dipercaya untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Jurnalisme yang berkualitas, dikombinasikan dengan audiens yang kritis dan terinfomrasi, dapat menjadi kekuatan positif dalam masyarakat, mendorong diskusi yang bermakna, dan membantu membuat keputusan yang lebih baik dalam hal kesehatan dan penggunaan obat-obatan.
Penulis : Katharina Chynthia Clara
Editor: Anggita Noviana Zahra