Mari Kita Ingat DAGUSIBU!

Apa itu DAGUSIBU? Dagusibu adalah singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang yang berfungsi agar masyarakat paham mengenai obat. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan dan pengawasan penggunaan obat yang baik dan benar. Obat bebas adalah yang didapatkan dari toko obat, apotek, atau obat yang dibeli tanpa resep dokter biasanya dipersiapkan di rumah untuk penanganan sakit tanpa bantuan tenaga kesehatan. Contohnya adalah obat batuk, pilek, atau demam. Begitu pun obat dari resep dokter, tidak semua obat akan habis sekali minum. Obat yang dapat mengurangi rasa nyeri atau obat demam hanya dikonsumsi ketika merasakan sakit tersebut sehingga obat tersebut harus disimpan selama tidak digunakan.

Nahh, oleh karena itu, penting untuk kita khususnya kita sebagai anak farmasi untuk mengetahui, mengingat, dan menerapkan DAGUSIBU tersebut. Yuk, kita simak penjelasan singkat dari DAGUSIBU!

1. DAPATKAN

Pastikan kita mendapat obat di tempat yang terjamin mutu dan kualitasnya (obat asli dan berkhasiat). Tempat yang paling terjamin di Indonesia adalah apotek dan instalasi farmasi di rumah sakit, atau toko obat yang resmi. Selain obat lebih terjamin, di tempat tersebut kita juga mendapat informasi mendetail mengenai obat yang akan kita konsumsi dari apoteker yang menjadi penanggung jawab. Untuk menunjang pelayanan yang terbaik, pastikan apotek tersebut sudah berizin dan terdapat apoteker yang siap melayani, yaa!

2. GUNAKAN

Pastikan obat digunakan dengan benar sesuai dengan etiket yang tertera atau sesuai petunjuk dari dokter dan apoteker. Apabila kurang jelas, bertanyalah mengenai obat tersebut mengenai khasiat, cara pakai, ataupun efek samping. Penggunaan obat mengacu pada prinsip penggunaan obat seperti tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara dan lama pemberian, serta tepat pemberian informasi.

Berikut beberapa informasi umum mengenai cara penggunaan obat:

  • Cara mengonsumsi obat sesuai dengan aturan yang tertera pada etiket.
  • Waktu mengonsumsi obat sesuai dengan waktu yang dianjurkan.
  • Aturan pakai obat pada etiket harus dipatuhi.
  • Minum obat sampai habis, artinya obat tersebut harus dikonsumsi hingga obat habis seperti obat antibiotik.
  • Perhatikan indikasi, efek samping, dan kontraindikasi.
  • Hentikan penggunaan obat jika tidak memberikan efek terapi atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
  • Tidak dianjurkan untuk mencampur berbagai jenis obat dalam satu wadah.
  • Tidak dianjurkan untuk melepas etiket dari wadah obat karena pada etiket tersebut tertera cara penggunaan obat dan informasi penting lainnya.
  • Bacalah cara penggunaan obat sebelum mengonsumsi obat dan periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan obat.
  • Hindari menggunakan obat orang lain meskipun merasakan gejala penyakit yang sama.
  • Tanyakan kepada apoteker atau petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lengkap.

3. SIMPAN

Agar obat bisa digunakan hingga masa kedaluwarsanya, kita harus menyimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tepat. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, kering, dan tidak lembab. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sebagian besar kemasan obat mencantumkan penyimpanan dengan kondisi ideal masing-masing obat. Simpanlah obat sesuai dengan kemasan aslinya dan pastikan obat tersebut tertutup rapat agar terhidar dari kontaminasi.

4. BUANG

Salah satu hal yang kurang diperhatikan oleh masyarakat adalah proses dalam membuang obat yang kedaluwarsa. Ciri-ciri obat kedaluwarsa adalah telah melewati tanggal waktu kedaluwarsa dan obat tersebut telah berubah rasa, bau, dan warnanya. Obat kedaluwarsa tidak boleh dibuang secara sembarangan karena berisiko disalahgunakan atau tidak sengaja terminum oleh orang. Oleh karena itu, hendaknya obat dapat dibuka terlebih dahulu dari kemasannya kemudian dihancurkan lalu dibuang ke tempat sampah. 

Untuk sediaan obat cair (suspensi dan sirup), diencerkan terlebih dahulu dengan air atau dapat ditambahkan pasir dan tanah kemudian buang bersamaan dengan sampah lain. Terlebih dahulu lepaskan etiket dan tutup botol kemudian botol dapat dihancurkan supaya wadah tidak disalahgunakan. Obat antibiotik tidak boleh dibuang sembarangan, yaitu menghilangkan label yang ada pada wadah kemasan kemudian buang obat antibiotik bersamaan dengan kemasan.

Penulis : Catherine Averina

Editor : Amanda Tri Kartika

Uncategorized