Pada sudut terpencil di daerah Khorosan Selatan tepatnya dekat perbatasan dengan Afganistan, terdapat sebuah desa kuno berusia 1500 tahun yang dikenal sebagai Desa Kurcaci dan dianggap sebagai salah satu dari tujuh desa paling menakjubkan di dunia. Yang menarik dari desa itu bukan hanya usianya yang sangat tua, melainkan juga karena desa itu dihuni oleh kaum liliput, yaitu orang-orang yang tinggi badannya hanya setengah meter. Para ahli meyakini bahwa sekitar satu abad lalu, desa ini banyak dihuni oleh orang-orang bertubuh kerdil dengan ukuran sekitar 50 cm. Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa sekitar 200 rumah batu dan tanah liat yang terbentuk. Desa ini terdiri dari 70 rumah batu yang memiliki ketinggian sangat rendah. Umumnya hunian ini memiliki tinggi sekitar 150 cm dengan pintu sempit yang tidak dapat dimasuki tanpa membungkuk.
Desa ini bernama Makhuni. Desa ini berusia sekitar 1500 tahun. Meskipun sudah berusia 1500 tahun, arsitektur di desa ini terlihat seperti berasal dari 10.000 tahun yang lalu, rumah-rumah sederhana di Makhuni mempertahankan desain kuno yang terbuat dari kayu lumpur, batu, dan jerami. Rumah-rumah ini dibangun pada cekungan di area bukit dengan ruang utama yang lebih rendah sekitar 1 meter dari permukaan tanah. Oleh karena itu, rumah-rumah ini sering membutuhkan tangga untuk menghubungkan pintu masuk ke lantai dasar rumah. Panjang dan lebar rumah-rumah ini berkisar antara 1,5 sampai 3 meter dengan ketinggian langit-langit sekitar 1,5 meter. Setiap rumah memiliki satu ruang kecil untuk menyimpan jelai serta gandum ditambah tungku kecil untuk memasak serta beberapa kamar yang sangat kecil untuk memelihara hewan dan peralatan lainnya, ada juga ruang tamu kamar tidur dapur tempat rajut dan sebagainya.
Seabad lalu, hidup di Makhunik amat sulit. Budidaya hewan tak mungkin dilakukan di daerah sekering itu, dan juga sulit membeli bahan pangan karena jauh dari pasar. Makhunik merupakan desa yang terisolasi kala itu. Mereka hanya bertahan hidup dari hidangan vegetarian seadanya; malnutrisi secara signifikan telah berkontribusi terhadap tinggi badan penduduk Makhunik.
Di rumah yang kecil ini satu keluarga dapat beranggotakan 8 orang dan mereka tidak memiliki masalah dengan kondisi kehidupan. Kendati rumah- rumah di Makhuni tampak sederhana dan dibangun dengan bahan-bahan sederhana pula, tetapi membangun rumah-rumah hunian ini membuat akses yang terbatas pada hewan domestik yang cukup besar yang dimana biasa digunakan untuk mengangkut bahan-bahan makanan dan bangunan, karena kondisi jalan yang tidak layak mengakibatkan kondisi tersebut penduduk harus mengangkut persediaan bahan bangunan dengan tangan sejauh beberapa kilometer. Oleh karena itu, penduduk memilih untuk membangun rumah sederhana dan lebih kecil sebab rumah yang lebih kecil akan membutuhkan lebih sedikit bahan dan membuat usaha mereka menjadi lebih ringan.
Namun pada tahun 1950-an, kondisi desa makhunik ini menjadi lebih baik. Seperti pembangunan jalan untuk kendaraan sudah memungkinkan, sehingga penduduk Makhunik dapat mengakses bahan makanan lebih sehat, seperti nasi, daging ayam, dan lainnya. Sejak itulah, tinggi badan rata-rata orang Makhunik mulai bertambah.
Pada tahun 2005 tubuh mumi berukuran sekitar 25 cm telah ditemukan di wilayah ini Penemuan tersebut kemudian memicu keyakinan bahwa kawasan di sudut terpencil Iran ini pernah menjadi rumah bagi kota Kurcaci Kuno, kendati kemudian para ahli telah menemukan fakta bahwa mumi tersebut sebenarnya adalah bayi prematur yang meninggal sekitar 400 tahun yang lalu. Namun, mereka berpendapat bahwa generasi penduduk Makhuni sebelumnya memang lebih pendek dari biasanya. Mereka menambahkan bahwa salah satu alasan kenapa penduduk di kawasan ini memiliki tubuh lebih pendek dibandingkan orang-orang pada umumnya. Kekurangan tinggi badan dipengaruhi oleh cuaca panas. Selama itu pula, penduduk tetap mengalami kekurangan nutrisi.
Pada tahun 2006 terdapat sekitar 125 keluarga dengan populasi sekitar 700 orang yang tinggal di Makhuni diduga bahwa pada mulanya mereka adalah orang Afganistan yang bermigrasi ke daerah tersebut pada ratusan tahun silam, di mana kemudian mereka terisolasi dan tidak memiliki banyak komunikasi dengan orang luar. Kawasan ini sebenarnya meliputi beberapa desa. Beberapa diantaranya adalah Makhunik, Tutaq, Legyunak, Dam Dame, Jaloru, dan lain sebagainya. Semua warga di desa-desa ini memiliki kesamaan karakter agama dan gaya hidup sampai sekitar 50 tahun yang lalu, dan semua penduduk di desa ini pun tidak minum teh serta tidak memakan daging.
Maka dengan adanya transportasi yang terhubung ke desa-desa lain, orang-orang di kawasan ini dapat mencapai kota-kota terdekat dan memakan sesuatu yang lebih baik. Orang-orang muda mulai pergi ke kota-kota terdekat dan membawa kembali uang dan makanan sehingga keadaan di desa ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jika sebelumnya rata-rata penduduk di kawasan ini memiliki tubuh pendek serta kurus maka saat ini mereka telah memiliki tubuh tinggi serta ramping. Namun, sebagian besar dari ratusan penduduk saat ini telah memiliki tinggi rata-rata orang pada umumnya, akan tetapi mereka selalu mengingat perawakan nenek moyangnya dahulu sampai saat ini.
Referensi :
Kabarpedia, “makhunik desa orang orang kerdil,” mei 12,2023, YouTube video, 18:36, https://youtu.be/FYCzwEYwXJM.
Penulis Artikel : Muhammad Ad Muarif
Editor : Annisa Nurul Fadila