Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Bijak Gunakan Sosial Media - Titah News

Sumber: Titah News

Dalam era digital yang terus berkembang, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan Twitter telah mengubah cara remaja berinteraksi, berkomunikasi, dan memandang dunia. Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, terdapat dampak signifikan terhadap kesehatan mental remaja yang perlu mendapat perhatian serius. 

Pengaruh Positif Media Sosial

Sebelum mendalami dampak negatif, penting untuk mengakui bahwa media sosial juga memiliki sisi positif bagi perkembangan remaja. Platform ini menyediakan ruang bagi remaja untuk mengekspresikan diri, menemukan komunitas yang sesuai dengan minat mereka, dan memperluas jaringan sosial mereka melampaui batasan geografis (Boyd, 2014). Media sosial juga dapat menjadi sumber informasi dan pembelajaran yang berharga, memungkinkan remaja untuk mengakses pengetahuan dan perspektif baru dengan mudah.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang bijak dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja melalui peningkatan dukungan sosial dan rasa keterhubungan (Valkenburg & Peter, 2009). Remaja yang merasa terisolasi dalam kehidupan nyata mungkin menemukan kenyamanan dan penerimaan dalam komunitas online.

Dampak Negatif pada Kesehatan Mental

Meskipun demikian, dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja tidak bisa diabaikan. Salah satu masalah utama adalah kecanduan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan gejala kecanduan yang mirip dengan kecanduan zat, termasuk toleransi, penarikan diri, dan dampak negatif pada kehidupan sehari-hari (Kuss & Griffiths, 2017).

Selain itu, media sosial sering dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi di kalangan remaja. Fenomena “fear of missing out” (FOMO) membuat banyak remaja merasa perlu terus-menerus terhubung dan memantau aktivitas teman-teman mereka, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan (Przybylski et al., 2013). Paparan konstan terhadap gambaran kehidupan yang tampaknya sempurna dari orang lain di media sosial juga dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan kehidupan sendiri dan penurunan harga diri.

Cyberbullying dan Pelecehan Online

Salah satu ancaman serius terhadap kesehatan mental remaja di era digital adalah cyberbullying. Anonimitas dan jarak yang ditawarkan oleh media sosial dapat membuat orang lebih berani untuk melakukan pelecehan atau intimidasi online. Korban cyberbullying sering mengalami depresi, kecemasan, penurunan harga diri, dan dalam kasus ekstrem, pemikiran atau tindakan bunuh diri (Kowalski et al., 2014).

Gangguan Tidur

Penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama di malam hari, dapat mengganggu pola tidur remaja. Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Akibatnya, banyak remaja mengalami kekurangan tidur, yang berdampak negatif pada kesehatan mental, kinerja akademis, dan kesejahteraan secara keseluruhan (Levenson et al., 2016).

Perbandingan Sosial dan Harga Diri

Media sosial menyediakan platform yang sempurna untuk perbandingan sosial. Remaja sering membandingkan kehidupan mereka dengan versi yang disaring dan diedit dari kehidupan teman sebaya mereka, yang dapat menyebabkan perasaan tidak memadai dan penurunan harga diri. Penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sosial yang sering terjadi di media sosial dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi (Nesi & Prinstein, 2015).

Referensi 

Boyd, D. (2014). It’s complicated: The social lives of networked teens. Yale University Press.

Fardouly, J., & Vartanian, L. R. (2016). Social media and body image concerns: Current research and future directions. Current Opinion in Psychology, 9, 1-5.

Kowalski, R. M., Giumetti, G. W., Schroeder, A. N., & Lattanner, M. R. (2014). Bullying in the digital age: A critical review and meta-analysis of cyberbullying research among youth. Psychological Bulletin, 140(4), 1073-1137.

Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2017). Social networking sites and addiction: Ten lessons learned. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(3), 311.

Levenson, J. C., Shensa, A., Sidani, J. E., Colditz, J. B., & Primack, B. A. (2016). The association between social media use and sleep disturbance among young adults. Preventive Medicine, 85, 36-41.

Nesi, J., & Prinstein, M. J. (2015). Using social media for social comparison and feedback-seeking: Gender and popularity moderate associations with depressive symptoms. Journal of Abnormal Child Psychology, 43(8), 1427-1438.

Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29(4), 1841-1848.

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2009). Social consequences of the internet for adolescents: A decade of research. Current Directions in Psychological Science, 18(1), 1-5.

Penulis: Vika Sri Rijki

Editor: Anggita Noviana Zahra

IPTEK