Hidrokuinon merupakan senyawa aktif yang mampu mengendalikan produksi pigmen, yakni berfungsi untuk mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit. Hidrokuinon memutihkan kulit dengan mekanisme yaitu menghambat enzim tirosinase sehingga konversi L-3,4- dihydroxyphenylalanine (L-DOPA) menjadi melanin terhambat (Sofen, 2016).
Manfaat Hidrokuinon
Hidrokuinon >2% termasuk golongan obat keras dan digunakan untuk penyakit hiperpigmentasi, melasma, chloasma, bintik-bintik, dan post-inflammatory hyperpigmentation dan hanya diberikan dengan resep dokter (Rahmadari, 2021). Di beberapa negara direkomendasikan tanpa resep dengan konsentrasi 2%, namun di beberapa negara lain, ahli kulit juga merekomendasikan hingga 4%. Namun jika digunakan setiap hari, maka disarankan untuk tidak menggunakannya lebih dari 6 bulan (S.Gul, 2014).
Bahaya Hidrokuinon
Hidrokuinon yang digunakan untuk aplikasi topikal diketahui dapat menyebabkan bahaya yang serius terhadap kesehatan bila digunakan secara berlebihan (Hutson, 1999). Efek samping yang paling sering timbul yaitu rasa terbakar pada kulit, perasaan gatal, iritasi, pigmentasi, gangguan di area telinga, jari, sendi-sendi jari, sehingga perlu dilakukan observasi untuk penggunaan dalam jangka panjang (S.Gul, 2014). Toksisitas hidrokuinon dapat menyebabkan efek samping yang serius, meliputi keracunan darah, mual, sakit perut, kejang, kerusakan hati dan ginjal, dan bahkan koma. Uji toksisitas hidrokuinon terhadap hewan coba mencit, tikus dan kelinci menunjukkan bahwa hidrokuinon dapat menyebabkan toksisitas akut (Aldrich, 1990).
Penggunaan Tidak Tepat
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 18 tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, penggunaan hidrokuinon sebagai pemutih telah dilarang dan hanya boleh digunakan untuk pewarna kuku dengan kadar 0,02% (BPOM, 2015). Namun sampai saat ini masih banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakan hidrokuinon dengan dosis tinggi dalam produk perawatan kulit yang dijual secara bebas. Fatalnya oknum seringkali menyebutkan bahwa produk mereka sudah terdaftar di BPOM.
Alternatif yang Lebih Aman
Melihat resiko yang ditimbulkan oleh hidrokuinon, kita bisa menggunakan senyawa alternatif yang juga bisa membantu mencerahkan kulit tanpa efek samping atau dengan efek samping yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan hidrokuinon. Senyawa tersebut antara lain adalah niacinamide, vitamin c, asam kojic, dan alpha arbutin. Produk kecantikan dengan kandungan senyawa ini dapat menjadi pilihan yang lebih aman tanpa harus menempatkan diri sendiri dalam resiko kesehatan.
Kesimpulan
Hidrokuinon memang efektif dalam mengatasi masalah pigmentasi kulit, tetapi penggunaannya tidak boleh dianggap remeh. Efek samping dan risiko kesehatan yang terkait dapat berdampak negatif pada kulit dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakan produk yang mengandung hidrokuinon. Dengan pendekatan yang hati-hati dan informasi yang tepat, kita dapat menemukan solusi yang lebih aman dan efektif untuk merawat kesehatan kulit.
Referensi
Aldrich, “Catalog/Handbook of Fine Chemicals,” Aldrich Chemical Company, Milwaukee, WI, p 235, 1990.
D.H. Hutson, B.J. Dean, T.M. Brooks, G. Hudson-Walker. 1999. “Genetic Toxicology Testing of 41 Industrial Chemicals,” Research, 153:57–77
P. Joseph, A.J.P. Klein-Szanto, A.K. Jaiswal. 1998. “Hydroquinones Cause Specific Mutations and Lead to Cellular Transformator and in vivo Tumorgenesis,” Br J. Cancer, 78(3):312–320
S. Gul, A. Monazzam, H. Rashid and S. M. Ali. 2014. “Hidden Killers for Women: Mercury, Steroids and Hydroquinone in Skin Whitening and Bleach Creams,” Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Volume 2, Issue 1, 09-17
Penulis: Sayyidatul Latifah
Editor: Aida Rizky