Parasit Sebabkan Penyakit
Nisrina Arden Tamami (A 171 091)
Hallo readers! Kali ini kita akan membahas tentang keterkaitan antara parasit dan penyakit. happy reading guys.
Orang yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, berada di area yang kekurangan pasokan air bersih untuk minum, bekerja di tempat penitipan anak atau di lokasi yang menyebabkan pekerja melakukan kontak dengan tanah, berenang di sungai, danau, atau kolam yang rentan ditempati parasit, memiliki hewan peliharaan yang mungkin melakukan kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi parasit, dan orang yang tinggal atau bepergian ke wilayah tropis dan subtropis merupakan beberapa sekelompok orang yang memiliki risiko lebih besar terinfeksi parasit. Semua orang dapat mengalami infeksi parasit, tidak menutup kemungkinan penyebaran infeksi parasit dapat terjadi melalui beberapa cara antara lain, melalui air, tanah, tinja, serta makanan yang terkontaminasi parasit dan tertelan, cara lainnya adalah penyebaran melalui vektor yaitu hewan pembawa penyakit, contohnya malaria yang disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa parasit Plasmodium.
Sebelum kita membahas lebih jauh, kita harus paham mengenai parasit. Apa itu parasit? Parasit merupakan organisme yang hidup dari organisme lain. Sedangkan infeksi parasit adalah pertumbuhan atau serangan organisme parasit terhadap organ tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit, infeksi parasit biasanya terjadi karena organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau kulit. Parasit yang masuk melalui mulut dan tertelan dapat bertahan di dalam usus, atau membuat lubang dalam dinding usus sehingga menyerang organ lain. Sedangkan infeksi parasit melalui kulit, terjadi karena gigitan vektor atau penyebab penyakit, misalnya serangga yang membawa parasit. Parasit yang menimbulkan penyakit dapat berupa organisme bersel satu (protozoa) misalnya ameba hingga cacing.
Kita dapat mengetahui gejala parasit yang menyerang dan berkembang di dalam tubuh manusia sebelum tubuh terinfeksi. Gejala tersebut tergantung dari jenis parasit yang menyerang. Seperti infeksi parasit protozoa dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan, seperti penyakit giardiasis dengan gejala berupa diare, sakit perut, tinja berminyak hingga dehidrasi, adapun trikomoniasis yang disebarkan melalui hubungan seksual seringkali tidak menimbulkan gejala yang spesifik, namun bila muncul gejala dapat berupa iritasi, gatal dan kemerahan pada kulit sekitar kelamin, serta keluar cairan yang tidak biasa dari area kelamin. Gejala lain dapat muncul pada infeksi parasit, misalnya infeksi Toxoplasma yang menimbulkan gejala mirip flu, seperti nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya gejala ini akan bertahan selama satu bulan lamanya.
Guna menurunkan risiko terinfeksi parasit, penting sekali melakukan upaya pencegahan dikarenakan infeksi parasit dapat terjadi dimana pun. Adapun langkah-langkah pencegahan terinfeksi parasit yang dikerjakan pada kehidupan sehari-hari antara lain mencuci tangan hingga bersi, memasak makanan sampai dipastikan matang sempurna, mengonsumsi air dalam kemasan, berhati-hati jangan sampai tertelan air dari sungai, kolam atau danau dan yang terakhir yaitu melakukan hubungan seksual yang aman. Itulah sedikit ilmu tentang parasit dengan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi parasit menyerang tubuh.
Pada dasarnya tiada makhluk yang diciptakan oleh yang Maha Kuasa tanpa adanya tujuan. Tergantung kita sebagai manusia dalam menanggapi hal tersebut. Bisa jadi penyakit yang ditimbulkan oleh parasit tersebut bisa menjadi penggugur dosa bagi manusia itu tersendiri. Wallahualam bisshawab.