Pengalaman sejak saya di bangku kuliah sebagai mahasiswa sampai sekarang sebagai dosen, aura mata kuliah yang bernama Farmasi Fisika cukup mengerikan. Buktinya, dari raut wajah mahasiswa di mana mata mereka terbelalak dan mulut mereka menganga saat saya katakan semester depan mereka akan belajar farmasi fisika. Atau berdasarkan hasil real count ujian kompetensi bidang farmasetika di mana ada materi farmasi fisika, Selamat! Farmasi fisika merupakan mata kuliah dengan nilai terendah.
Sebuah gabungan nama yang cukup ‘horor’ di mata orang. Farmasi dan Fisika. ‘Farmasi’ mungkin kata baru bagi mereka yang baru saja ditakdirkan terjerumus di jurusan farmasi. Bagi mereka yang sudah bergelut di bangku sekolah farmasi tentu tidak asing lagi dengan kata ini. Obat-obatan, meracik obat, farmakologi, farmakognosi, kimia analisis dan lain-lain sudah sangat familiar. Tanyakan pada mereka bagaimana rasanya mempelajari semua itu?
Flashback, berapa nilai Fisika terakhir kalian? Masih ingatkah apa yang dipelajari dalam mata pelajaran fisika di bangku sekolah? Okey, kalau tidak ingat semua itu, setidaknya masih ingatkah kalian guru fisika kalian siapa?
Sekarang, kedua kata tersebut digabung dalam satu mata kuliah bernama FARMASI FISIKA. Bagaimana bayangan kalian?
Hey, tidak semengerikan itu. Percayalah, saya adalah orang yang paling membenci mata pelajaran fisika di bangku sekolah. Bukan hanya karena rumus yang bergentayangan di setiap lembar textbook-nya, tapi karena dua tahun pertama Fisika hadir dalam hidup saya, guru killer pun menyertainya. Bukankah itu alasan kuat untuk saya trauma dengan hal-hal berbau fisika? Yap! Tapi, tidak! Sekarang saya sangat menyukai hal-hal yang berbau fisika karena saya sadar saya bisa mengasah ‘Imajinasi’ saya.
Farmasi fisika tidak semengerikan itu, kawan. Tidak semua yang kalian pelajari di bangku sekolah tentang fisika keluar di mata kuliah ini. Hanya sebagian mengenai ilmu fisika yang bersinggungan dengan ilmu farmasi yang dipelajari, seperti wujud zat, kelarutan, larutan, fenomena permukaan, dan lain-lain. Bahkan, kalian bisa belajar farmasi fisika dengan ‘berimajinasi’.
Awal mula saya menyukai farmasi fisika karena saya suka berimajinasi. Saya mengimajinasikan semua yang saya pelajari di mata kuliah ini dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, saya mengimajinasikan tentang fenomena permukaan yang mempelajari tegangan antar muka. Apa sih tegangan antar muka? Secara teoritis, tegangan antar muka adalah gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cairan yang tidak bercampur. Untuk mencampurkan kedua cairan tidak bercampur ini dengan menggunakan surfaktan. Pengertian tegangan antar muka saja belum dipahami, muncul lagi istilah baru surfaktan. Apa pula itu? Percayalah, awalnya juga saya tidak memahaminya, tapi setelah saya mengimajinasikannya, saya paham.
Pernah kalian mendengar kata ‘tegang’ atau ‘bersitegang’? misal dalam kalimat ‘kedua geng itu dulu bersitegang sehingga meresahkan warga desa dan hanya kepala desa yang dapat mendamaikannya’. Kalimat tersebut memiliki makna ada dua geng yang sedang berselisih, misalnya geng A dan geng B. Anggota geng A membela kepentingan gengnya, begitu pula anggota geng B sehingga terjadi ketegangan. Kepala desa yang dapat memahami pola pikir dan sifat geng A dan geng B akhirnya dapat mendamaikan mereka dengan berdiskusi bersama dan menemukan jalan keluar sehingga keduanya berdamai.
Hal ini sama dengan ilmu tegangan antar muka tadi. Anggap saja geng A dan geng B ini adalah cairan A dan cairan B yang tidak bercampur karena ikatan antar molekul masing-masing kuat seperti solidaritas geng A dan geng B. oleh sebab itu, kalau cairan A dan cairan B disatukan, mereka tidak akan bercampur dan terbentuk sebuah tegangan antar muka cairan tersebut, seperti muncul ketegangan antara geng A dang geng B. Cara cairan tersebut bercampur adalah dengan penambahan surfaktan yang memiliki sifat seperti cairan A dan cairan B sehingga bisa membuat kedua cairan itu bercampur, seperti kepada desa yang paham sifat dan pola pikir geng A dan geng B.
Mudah diimajinasikan bukan? Dan cara ini bisa membuat kita lebih lama mengingatnya. Itu hanya sedikit contoh dari ilmu yang dipelajari dalam farmasi fisika. Masih banyak yang bisa diimajinasikan dalam farmasi fisika. Cobalah dan farmasi fisika akan menjadi mata kuliah yang penuh dengan imajinasi. Coba juga dengan mata kuliah lain. Kembangkan imajinasi kalian!
Penulis : Revika Rachmaniar