Membuat suatu karya ilmiah tidaklah mudah. Tak jarang, mahasiswa kebingungan harus memulai atau menulis titik awal karya ilmiah. Memikirkan serta menuangkan ide, inspirasi, dan kreativitas menjadi keunikan tersendiri dari suatu karya ilmiah agar dapat dikembangkan dalam bidang IPTEK maupun menjadi nilai jual suatu negara. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan, meningkatkan daya kreativitas dan inovasi, serta membangun pribadi mahasiswa yang bertanggungjawab, mandiri, dan mampu bekerjasama dalam tim.
Apa sih itu Monev PKM?
PKM merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditjen Belmawa Kemristekdikti) untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dan mutu lulusan perguruan tinggi. Sasaran jangka panjang PKM adalah agar mahasiswa dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan gagasan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. Mengingat pentingnya program PKM, maka Ditjen Belmawa Kemristekdikti perlu melakukan monev untuk memastikan bahwa program telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan (http://simbelmawa.ristekdikti.go.id).
STFI pun ikut ambil bagian dalam PKM. Isma Oktadiana adalah salah satu mahasiswa STFI yang menjadi peserta dalam PKM. Beliau pernah mengikuti PKM di kampusnya terdahulu, di Univeritas Mataram NTB. Karakternya yang suka akan tantangan membuatnya terpacu untuk mengikuti PKM kembali di STFI Bandung. Tidak hanya itu, Isma memiliki motivasi agar suatu hari nanti karyanya bisa menjadi acuan bagi peneliti lain dan bermanfaat bagi orang banyak.
PKM ini menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan Monev yang di dalamnya berisi tiga kegiatan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil Monev. Menurut Isma, awal mulanya dilakukan pengajuan proposal dari Bab I sampai Bab III dengan mengikuti panduan proposal sesuai format yang telah ditentukan. Selanjutnya, proposal diajukan ke Dikti dan menunggu hasil pengumuman sekitar 4 bulan. Setelah dinyatakan lolos, dilakukan penelitian dari proposal tersebut. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam Monev di ITB. Selanjutnya, hasil Monev akan dipresentasikan kembali di PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional), di Makassar.
Proses yang dilalui memang panjang, banyak suka dan duka yang telah dialami Isma dan kawan-kawan dalam kegiatan PKM tersebut. Berbagai hambatan dilalui dengan mencari solusi dan berjuang bersama-sama. Kegiatan PKM ini memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi Isma. Selain itu banyak manfaat yang didapatkan dalam mengikuti PKM Monev yaitu dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam karya tulis ilmiah serta menunjang pembuatan tugas kuliah seperti makalah, paper, dan skripsi. Jika lolos dalam PIMNAS, hadiah dan penghargaan akan menanti.
“Banyak manfaat dan pengalaman yang mengesankan seperti bertemu dengan banyak orang di berbagai universitas dan disitu pula kami bersaing dan berjuang membawa nama baik kampus STFI Bandung,” ujar Isma.
Penulis : Marliana