SAGA RAMBAT, TUMBUHAN OBAT YANG BISA MENJADI RACUN

Indonesia memang terkenal dengan sumber daya alamnya, dari Sabang sampai Merauke tersebar beribu pulau yang menyimpan kekayaan akan keanekaragaman flora dan fauna yang bermacam-macam jenisnya. Seperti yang terdapat dalam lirik sebuah lagu yaitu, “orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman,” mungkin cukup bisa mempersepsikan Indonesia tercinta ini, karena memang tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai tumbuhan obat dapat tumbuh di negara dengan iklim tropis ini. Sekitar 30.000 spesies tumbuhan yang ada di Indonesia, tidak lebih kurang 9.600 spesies diantaranya sudah terindikasi memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat. Salah satu spesies tumbuhan yang diketahui memiliki khasiat pengobatan yaitu tumbuhan saga rambat yang akan dijelaskan pada artikel kali ini.

Apa itu tumbuhan saga rambat? Atau apakah kamu memiliki tumbuhan ini di pekarangan rumahmu?

Karakteristik Tumbuhan Saga Rambat

Sumber : gambar pribadi milik Krisna Muhamad Risnaldi

Seperti yang tertera di gambar, tumbuhan saga rambat yang memiliki nama latin Abrus precatorius ini adalah salah satu anggota famili Fabaceae yang merupakan tumbuhan perdu dan dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah. Tumbuhan ini dinamakan saga rambat karena sesuai dengan cara tumbuhnya yang merambat pada medium seperti batang pohon, pagar, tiang, dan medium lainnya yang kokoh. Adapun ciri morfologi atau luar dari tumbuhan saga rambat ini yaitu, daun; majemuk, berbentuk bulat lonjong kecil dengan panjang 1-2 cm dan lebar 5-8 mm, duduk menyirip sejajar di sepanjang ibu tangkai daun, permukaan halus, berwarna hijau atau hijau kekuningan. Batang; berwarna hijau atau coklat, bersifat membelit dan tumbuh ke segala arah hingga panjang 2 meter atau lebih. Bunga; majemuk, mahkota bunga berwarna ungu dengan bentuk seperti kupu-kupu, dan muncul pada bagian ketiak daun. Buah; polong dengan panjang 2-4 cm, permukaan berbulu, berwarna  hijau ketika muda dan coklat kehitaman saat muda. Biji; berbentuk bulat oval, keras, berwarna merah dengan spot hitam pada bagian hilus, dan permukaan yang mengkilap.

Kandungan Zat dan Khasiat Penggunaan

Sumber : gambar pribadi milik Krisna Muhamad Risnaldi

Bagian dari tumbuhan saga rambat yang dapat digunakan untuk pengobatan adalah daunnya, meskipun batang dan akarnya juga kadang-kadang digunakan. Akar, batang, dan daun saga mengandung senyawa glycyrrhizin, senyawa abruquinone A yang diketahui memiliki aktivitas farmakologi sebagai anti inflamasi, anti-alergi, dan antiseptik. Adapun penggunaan bagian daun dari tumbuhan saga rambat biasanya dimanfaatkan untuk mengobati batuk, sariawan, dan sebagai obat kumur. Beberapa produsen produk farmasi juga menggunakan tumbuhan saga rambat sebagai formula produknya, seperti produk Enkasari yang diproduksi oleh PT Kimia Farma menggunakan bagian daun saga rambat .

Bahaya Tumbuhan Saga Rambat

Sumber : gambar pribadi milik Krisna Muhamad Risnaldi

            Meskipun saga rambat memiliki khasiat pengobatan terhadap beberapa masalah kesehatan, tetapi tumbuhan ini juga mengandung racun yang cukup berbahaya dampaknya bagi makhluk hidup apabila terkonsumsi. Bagian yang beracun dari tumbuhan saga rambat adalah bagian bijinya. Di dalam biji saga rambat itu terdapat senyawa yang bernama abrin dan abralin, senyawa tersebut merupakan suatu senyawa glikoprotein yang dapat menyebabkan efek inflamasi, nekrosis pada jaringan ginjal dan liver, gangguan sistem pencernaan seperti diare, mual dan muntah, bahkan yang paling parah dapat menyebabkan koma. Maka dari itu biji saga rambat tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi ataupun digunakan sebagai pengobatan, dan biasanya juga biji saga rambat tersendiri sering dijadikan bahan kerajinan karena warnanya yang unik dan mencolok. Tetapi mungkin sebagian masyarakat awam tidak tahu akan bahaya dari tumbuhan yang satu ini sehingga perlu pemberian informasi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai mahasiswa farmasi ataupun apoteker sudah seharusnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai obat-obatan juga termasuk khasiat penggunaan tumbuhan herbal, karena selain dari peran farmasis itu sendiri juga agar tren penggunaan tumbuhan herbal semakin meningkat di negeri ini, lebih jauh lagi agar terciptanya kesehatan masyarakat di negara Indonesia yang optimal.

Penulis : Krisna Muhamad Risnaldi

Editor  : Hana Nur Asilah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.