Podcast Podcastory SIGNA

Podcast kini menjadi salah satu media populer khususnya bagi generasi millenial karena dapat memuat banyak konten informasi yang dikemas dalam bentuk yang lebih menarik dan dapat diakses dengan cepat. Nah, pastinya UKM SIGNA (STFI Ignited Magazine) membuat program kerja podcast ini bertujuan untuk menginspirasi dan mengembangkan pemikiran para mahasiswa dalam mengeksplor dunia perkuliahan dengan menyesuaikan trend saat ini. Dalam podcast ini, SIGNA memiliki 9 topik berbeda dengan narasumber yang berasal dari mahasiswa, alumni Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) dan mahasiwa lanjutan dari D3 farmasi. Disetiap episodenya mereka membahas topik-topik menarik yang akan memberikan sudut pandang berbeda, sehingga mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai perkuliahan di dunia farmasi.
Pada podcast pertama, kami mengundang Teh Rizka sebagai mahasiswa angkatan 2019 dan juga merupakan redaktur SIGNA generasi 8, yang membagikan pengalaman menariknya saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa. Tentunya banyak sekali mahasiswa yang kepo mengenai kegiatan yang dilakukan saat KKN dan bahkan Teh Rizka menceritakan mengenai kesolidaritasan satu sama lain sampai cerita horror yang dialaminya lho! Kira-kira apa ya pengalaman unik tersebut? Teman-teman bisa langsung tonton saja ke instagram SIGNA, yaitu satusigna.
Podcast selanjutnya, kami mengundang dua orang mahasiswa angkatan 2021 yaitu Kang Pandu dan Kang Arif, yang membahas seputar dunia perkuliahan dan first impression di jurusan farmasi. Tentunya seperti yang kita ketahui bahwa menjadi mahasiswa farmasi bukanlah hal yang mudah dimulai dari teori, praktikum, laporan, jurnal, dan lainnya.
Kemudian, Podcast berikutnya kami mengundang Kang Aqshal dan Kang Wana sebagai ketua dan anggota UKM Mafarpala, yang membahas seputar pengalaman mereka dalam menjelajahi alam yang mana dapat memotivasi kita untuk selalu cinta dan peduli terhadap alam sekitar.
Podcast selanjutnya, kami mengundang Kang Ismail sebagai mahasiswa angkatan 2019, yang membahas tentang perjuangan menggapai beasiswa yang pastinya tidak mudah. Terdapat ratusan mahasiswa yang ikut mendaftar dan memiliki kelebihannya masing-masing. Podcast ini bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kamu yang sedang menjalani perkuliahan.
Narasumber selanjutnya tidak kalah menarik yaitu kami mengundang Bu Nitta sebagai anggota SIGNA generasi 1 dan asisten dosen di STFI, yang membahas dari awal mula SIGNA terbentuk sampai menghasilkan banyak divisi. Fokus utama pada UKM SIGNA ini adalah menerbitkan artikel yang informatif dimana berperan sebagai sarana informasi kampus yang update.
Pada podcast ke-6, kami mengundang Kang Ari sebagai alumni STFI yang kini sedang menjalani program studi apoteker. Podcast ini membahas tentang perbedaan perkuliahan di S1 farmasi dengan profesi apoteker, berbagi tips belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk profesi apoteker, dan ujian lainnya seperti OSCE.
Selain membahas studi apoteker, di podcast berikutnya, kami mengundang Teh Putri Talcha sebagai mahasiswa angkatan 2022 yang sebelumnya telah menempuh pendidikan jenjang D3 farmasi. Podcast ini membahas mengenai beberapa culture shock atau perbedaan antara pendidikan di D3 dengan S1 farmasi yang mengharuskan untuk berdaptasi.
Podcast berikutnya, kami mengundang mahasiswa berprestasi yaitu Teh Novianti dari angkatan 2020 sebagai mahasiswa berprestasi. Pada podcast ini banyak membahas mengenai tips dan trik menarik yang bisa dicoba oleh mahasiswa lainnya agar bisa menyeimbangkan antara akademik dengan kegiatan diluar kampus. Selain itu, Teh Novi juga menceritakan tahapan-tahapan yang perlu diikuti dalam proses penyeleksian mahasiswa berprestasi untuk dijadikan sebagai bayangan dan bahan evaluasi kedepannya. Kira-kira siapa nih mahasiswa berprestasi selanjutnya?
Podcast terakhir, kami mengundang kang Widad dan Kang Adrian sebagai mahasiswa angkatan 2020. Di podcast ini, mereka berbagi pengalaman dan cerita tentang kehidupan sebagai mahasiswa rantau yang mana secara tidak langsung dituntut untuk hidup mandiri dan hidup hemat. Tentunya, menjadi mahasiswa yang merantau harus siap secara fisik dan mental agar tetap bisa survive didalam dunia perkuliahan. Menurut teman-teman menjadi anak rantau itu lebih banyak sedih atau senangnya ya?
Penulis : Arlina Pasha Aisya
Editor : Annisa Nurul Fadila