Knowledge Sharing Seminar Islam: Istiqamah Dalam Shalat Dengan Ridha Allah

Pada tanggal 06 September 2020 kemarin, Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (SEMAFI) membuat acara seminar islam yang bertemakan “Istiqamah Dalam Shalat Dengan Ridha Allah” yang dilakukan secara online via zoom dan youtube. Seminar islam ini dibuka untuk umum sehingga bisa diikuti oleh berbagai jenjang pendidikan mulai dari SMA/SMK, Mahasiswa STFI maupun Non STFI bahkan ada beberapa karyawan yang mengikuti seminar islam ini. Acara ini dibuka oleh moderator, saudara Muhamamad Ismail Faruqi yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudari Nurjamilah Hidayat. Lalu sambutan ketua pelaksana oleh saudari Aubrey Biancanitta, sambutan Ketua SEMAFI Periode 2019-2020 oleh Gumelar Prakasa, dan terakhir sambutan Ka. Subag Kemahasiswaan oleh Ibu apt.,Siti Uswatun Hasanah., M.Si.
Pemateri dalam acara ini adalah Ustadz Rizal Fadli Nurhadi atau biasa yang dipanggil dengan Abu Takeru. Beliau sudah dikenal dan sering menjadi pemateri di berbagai acara seperti yang telah dilakukan di SMA Negeri 3 Bandung, SMA Negeri 5 Bandung, SMA Negeri 19 Bandung, ITB, UNPAD, UNISBA dan masih banyak lagi. Adapun materi yang dibawakan oleh Ustadz Abu Takeru dalam seminar ini ialah cara memperbaiki shalat dari yang insyaallah dengan kita memperbaiki shalat, shalat kita bisa istiqamah. Hal pertama yang perlu dilakukan ialah taharah. Taharah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya kesucian badan yang diwajibkan bagi orang yang beribadah. Sehingga jika saat buang air kecil (BAK) jangan sampai cipratannya terkena celana/rok, karena jika terkena celana/rok yang kita kenakan lalu celana/rok itu juga kita kenakan untuk shalat maka shalat kita tidak akan sah.
Yang kedua, yaitu wudhu. Wudhu merupakan syarat kita untuk melakukan shalat. Kebanyakan orang masih salah dalam wudhu terutama dalam membasuh tangan sampai siku. Seharusnya saat membasuh tangan sampai siku, telapak tangan dan punggung tangannya dibasuh kembali. Jika tidak dibasuh maka wudhunya tidak sah. Dan yang terakhir, makna shalat itu sendiri. Hal ini diindikasikan pada konsep pemahaman akan bacaan-bacaan shalat saat kita melakukannya. Caranya yaitu berkonsentrasi, menghapalkan terjemahan surah Al-Fatihah karena surah tersebut merupakan surah pembuka, menghapalkan terjemahan doa ruku, doa saat sujud dan bacaan shalat yang lainnya. Lalu agar mendapatkan Ridha Allah, perbaiki shalat, menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Setelah penyampaian materi, diadakan sesi tanya jawab dengan peserta dan terakhir sesi foto bersama dengan peserta.
Penulis
Aubrey Biancanitta