Setiap organisasi atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di perguruan tinggi memiliki tradisi dan kegiatan khas mereka yang memperkuat identitas dan eksistensi mereka di lingkungan kampus. Begitu juga dengan UKM MAFARPALA (Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam) MAFARPALA memiliki kebijakan unik pada setiap hari Selasa yang dikenal sebagai “Hari Selasa Mafarpala.” Anggota MAFARPALA wajib memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) sebagai salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi MAFARPALA di lingkungan kampus.
Mengenal Lebih Dekat UKM MAFARPALA
Sebelum kita memahami lebih lanjut tentang Hari Selasa Mafarpala, yuk kenalan sama UKM MAFARPALA dengan lebih baik. MAFARPALA merupakan singkatan dari “Mahasiswa Farmasi Pecinta Alam”. UKM MAFARPALA dibentuk dalam rangka membangun kesadaran mahasiswa farmasi terhadap kelestarian lingkungan. Perlu adanya suatu wadah bagi mahasiswa berupa lembaga yang menjadi media untuk berkumpul, belajar, dan menyelenggarakan kegiatan yang bersifat menanamkan kesadaran bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang harus dilestarikan, menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia, mengikat tali persaudaraan, menambah wawasan ilmu khususnya dalam bidang farmasi (bahan alam) dan ikut serta dalam pelestarian budaya.
Hari Selasa Mafarpala: Tradisi Unik untuk Eksistensi yang Kuat
Salah satu ciri khas baru UKM MAFARPALA adalah Hari Selasa Mafarpala. Pada hari Selasa, anggota MAFARPALA wajib mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) selama berada di kampus. PDH ini seragam khusus yang menunjukkan identitas UKM MAFARPALA sebagai anggota MAFARPALA. Tradisi ini dimaksudkan untuk menciptakan eksistensi UKM MAFARPALA di antara mahasiswa di lingkungan kampus.
Tujuan dari Hari Selasa Mafarpala
- Menunjukkan Keseriusan dalam Misi Lingkungan: Dengan memakai PDH pada hari selasa, harapannya anggota MAFARPALA dapat menunjukkan komitmen anggota terhadap kesadaran lingkungan. Ini merupakan cara visual untuk mengingatkan orang lain akan peran dan tujuan UKM MAFARPALA dalam menjaga lingkungan.
- Mengingatkan Anggota untuk Aktif: Hari Selasa MAFARPALA juga berfungsi sebagai pengingat kepada anggota MAFARPALA untuk aktif berkontribusi dalam kegiatan dan program kerja yang sudah ditetapkan saat periode kepengurusan. PDH menjadi simbol kesiapan untuk beraksi.
- Membangun Kesatuan dan Kebersamaan: Tradisi ini juga menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan di antara anggota MAFARPALA. Mereka merasa sebagai bagian dari komunitas yang memiliki tujuan yang sama. Kebersamaan ini menjadi fondasi kuat antar anggota MAFARPALA dalam menciptakan aksi dan inovasi aktif lainnya.
- Promosi UKM MAFARPALA: Hari Selasa MAFARPALA secara tidak langsung mempromosikan UKM MAFARPALA kepada mahasiswa khususnya mahasiswa baru di kampus. Mahasiswa lain yang melihat anggota MAFARPALA dengan PDH dapat menjadi daya tarik untuk mahasiwa menjadi penasaran dan ingin mengetahui UKM MAFARPALA dalam lingkungan kampus.
Kreativitas dan Penyampaian Pesan
Selain mengenakan PDH, Hari Selasa MAFARPALA juga menjadi wadah bagi anggota untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Di era digital yang makin berkembang, media sosial telah menjadi alat penting untuk berbagi pesan dan nilai-nilai yang dipegang. Pada hari selasa, anggota MAFARPALA aktif membuat Instagram Stories yang menggambarkan aktivitas anggota, pengalaman, dan pesan penting tentang pelestarian alam. Ini adalah cara modern untuk menyebarkan pesan mereka dan menginspirasi orang lain untuk peduli terhadap lingkungan.
Kesimpulan
Hari Selasa Mafarpala adalah salah satu tradisi unik yang menonjolkan eksistensi UKM MAFARPALA di lingkungan kampus. Dengan memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) pada hari tersebut, anggota MAFARPALA tidak hanya menunjukkan keseriusan mereka dalam misi lingkungan, tetapi juga membangun kesatuan dan promosi positif terhadap UKM mereka. Tradisi ini adalah contoh bagaimana UKM di perguruan tinggi dapat memiliki peran yang kuat dalam membangun kesadaran akan isu-isu penting di sekitar kita serta memperkuat jati diri mereka di lingkungan kampus.
Dokumentasi
Penulis : Nida Nirvana_A 201 020_MAFARPALA
Editor : Hana Nur Asilah